Selain Disambati Harga Sembako Meroket, AHY Dicurhati Pupuk Mahal Saat Safari Politik di Ponorogo

PONOROGO - Wajah sumringah Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono atau akrab disapa AHY terpancar saat menyapa warga yang memadati Lapangan EBY Desa Karangpatihan, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo, Jatim pada Jumat (20/5/2022). "Syukur Alhamdullilah sambutan dari masyarakat sejak kemarin, perjalanan yang kami lakukan mulai dari Pacitan kemudian Trengalek. Hari ini di ponorogo, dan setelah itu dilanjutkan di Magetan dan Ngawi, " ungkap AHY didampingi 2 anggota DPR/MPR RI, Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dan Sartono Hutomo serta Wagub Jatim, Emil E Dardak. 

Lebih lanjut AHY menyampaikan bahwa sejauh ini masyarakat antusias menyambut dia bersama rombongannya. "Saya senang sekali bisa menyapa langsung masyarakat di berbagai lokasi termasuk siang hari ini, kita berada di Desa Karangpatihan,   Kabupaten Ponorogo, " jelasnya. 

Baca juga: Bank BUMN Berikan Pendanaan Tanpa Agunan, Anis Byarwati: Bertentangan dengan Prinsip ‘Collateral’

Tidak hanya mengajak warga melestarikan seni asli Ponorogo yaitu Reyog dia juga berharap menjaga kesenian lainnya. "Kita menyaksikan pagelaran Reog Ponorogo yang perlu kita lestarikan. Kemudian juga ada bazar UMKM termasuk kaum disabilitas ada batik ciprat dan juga produk produk lain yang memang harus kita dorong, " bebernya.

Baca juga: Komisi XI DPR RI Soroti Kinerja Pertumbuhan Ekonomi Banten

Selain itu, kehadiran AHY dalam safari politik juga untuk berdialog dan menyapa langsung serta mendengarkan aspirasi masyarakat. "Bukan hanya terjadi di sini, diberbagai daerah lainnya, hari ini masyarakat kita banyak yang mengeluhkan bahwa kebutuhan bahan bahan pokok itu mahal, dari minyak goreng dan lainnya. Yang tentunya sangat memberatkan, " tambahnya.

Bahkan warga Ponorogo juga mengeluhkan harga pupuk yang cukup mahal. "Ini tentunya sangat memberatkan, apa lagi produksi yang kita harapkan semakin meningkat kalau bahan bakunya termasuk pupuk tadi mahal, maka penghasilan petani juga menurun. Partai Demokrat akan terus menyuarakan aspirasi masyarakat, mudah-mudahan harga-harga lebih murah, ya bapak, ya ibu ya. Semoga harga kebutuhan pokok terjangkau, harga pupuk yang masih mahal, semoga pemerintah pusat bisa terus menghadirkan kebijakan-kebijakan yang membantu rakyat kecil, " ungkapnya. 

Baca juga: Program Subsidi Minyak Goreng Disambut Antusias Warga, Amsakar : Ini Salah Satu Bentuk Kehadiran Pemerintah

Selanjutnya AHY memaparkan jika Partai Demokrat punya kesempatan untuk kembali bisa berperan lebih luas lagi untuk masyarakat. "Saya mengucapkan terima kasih atas pagelaran seni Reog, kesenian khas Ponorogo, ini asli milik Ponorogo, jadi harus terus kita pertahankan dan lestarikan. Kalau bukan kita, siapa lagi, " tandanya.

Putra pertama Presiden ke 6, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga mengatakan bahwa kerajinan atau UMKM dari penyandang Disabilitas dengan hasilnya batik ciprat dan produk-produk lainnya yang perlu terus dipromosikan. "Semoga semua kader Demokrat yang ada di Ponorogo semakin dengan masyarakat, terus memperjuangkan nasib dan masa depan masyarakat kita, " urainya. 

Baca juga: Ilham Bintang: Kelangkaan Minyak Goreng Seperti Jalan Tiada Ujung

Selama di Kota Reyog, AHY di Ponorogo terlihat menghadiri  Parade Reyog, Gajah-gajahan, Barongsai dan Pameran UMKM karya disabilitas di Desa Karangpatihan. SelanjutnyaZiarah di Makam Tokoh Islam tertua di Ponorogo, Kyai Muhammad Hasan Besari dilanjutkan Sholat Jum’at di Masjid Jami Tegalsari serta singgah di Kampung Dawet Jabung.

Dalam lawatan  itu, AHY tak hanya didampingi oleh Bendahara Demokrat, Renville Antonio bersama anggota DPR/MPR RI yaitu Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas dan juga Sartono Hutomo. Juga menyambut rombongan adalah Wagub Jatim yang juga Ketua DPD Demokrat Jatim, Emil E Dardak bersama Sekretaris, Reno Zulkarnaen beserta Ketua DPC Demokrat Ponorogo, Miseri Efendi bersama pengurus dan jajaran Fraksi Demokrat DPRD Ponorogo. (Muh Nurcholis) 

Baca juga: Said Abdullah Minta ‘Candu’ terhadap Dolar Amerika Dikurangi dalam Transaksi Internasional